Sabtu, 21 Agustus 2010

Waspada Kecanduan Internet

Internet telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari hidup kita. Segala sesuatu menjadi lebih mudah dengan internet. Surat dapat terkirim dengan cepat via e-mail, berbagai macam pengetahuan dapat dicari dengan mudah melalui search engine, bahkan barang dagangan dapat dijual di toko online. Tidak heran jika hampir semua kafe dan restoran menyediakan fasilitas hotspot gratis untuk menarik pelanggan.

    Namun hati-hati jika anda menggunakan internet selama lebih dari empat jam sehari, atau merasa gelisah jika sehari saja tidak online. Mungkin anda menderita kecanduan  internet tahap awal. Istilah ilmiahnya adalah addiction disorder (IAD) atau discomgoogolation.
Ciri-ciri umum dari penderita discomgoogolation adalah menghabiskan banyak waktu lebih lama untuk berinternet (misalnya 4-5 jam sehari) dan merasa sangat gelisah jika koneksi terputus. Orang yang kecanduan internet bisa-bisa linglung jika sehari saja tidak online. Mereka biasanya kurang tidur karena terlalu asyik menggunakan internet sampai larut malam. Sehingga kondisi fisiknya menurun secara perlahan-lahan.

    Selain itu, penderita discomgoogolation merasa lebih nyaman berinteraksi dengan teman online daripada bercengkrama dengan keluarga. Mereka juga menggunakan internet sebagai ajang pelarian dari masalah, dan menyembunyikan kebiasaaan berinternet dari keluarga dan teman-teman dekat.

    Discomgoogolation dapat menjangkiti para pengguna internet karena mereka menemukan kebahagiaan di dunia maya daripada di dunia nyata. Di dalam cyberspace, segala sesuatu seolah-olah terjadi dengan mudah. Teman dapat dicari lewat chatting atau situs pertemanan. Kepopuleran bisa terkerek karena situs pribadi atau blog kita dikunjungi banyak orang.

    Pecandu internet yang telah terhipnotis sebenarnya dapat diobati. Yang pertama adalah mencari tahu penyebab mengapa penderita discomgoogolation seperti ”melarikan diri” dan terbenam ke dunia maya. Pemicu dari masalahnya harus ditelusuri, dan problem itu harus dipecahkan.

    Selanjutnya adalah mengurangi waktu online secara perlahan-lahan. Misalnya, jika dalam sehari kita mengakses internet sampai 4 jam, maka besok harus dikurangi menjadi 3,5 jam, 3 jam, dan seterusnya. Kemudian, buat daftar yang berisi situs apa saja yang perlu dikunjungi. Misalnya, setelah membaca situs berita, baru kita mengecek e-mail, mengirim artikel dalam blog, lalu membaca berita hiburan sepintas saja.

    Yang terakhir adalah mengatur jadwal secara teratur. Misalnya, waktu untuk online adalah seminggu tiga kali, setiap pukul sepuluh  sampai  sebelas malam. Patuhi jadwal itu dan seimbangkan dengan interaksi sosial anda dengan keluarga, sahabat, dan teman-teman anda.

    Internet memang seperti dua sisi mata uang. Di satu sisi, ia memberi banyak pengetahuan yang diberikan secara cuma-cuma. Tapi  di sisi lain, internet juga bisa  membuat anda terhipnotis, kecanduan dan parahnya, membuat ”autis” dan tidak peka akan lingkungan sekitar. Waspada kecanduan internet dan kendalikan waktu online anda sebaik-baiknya.

Artikel ini dimuat di SURYA , sabtu 7 februari 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar